...
Taruna Politeknik Imigrasi berkesempatan melaksanakan
study visit keimigrasian di Kota Guangzhou dan Shenzen, China. Kunjungan ini dilaksanakan di waktu yang berbeda yaitu pada tanggal 10 dan 14 September 2019. Dimana dalam kunjungan
study visit kali ini Taruna mendapatkan kesempatan melihat dan mempelajari mengenai proses keimigrasian di negeri tirai bambu ini. Disini, para taruna dan taruni melihat bagaimana proses keimigrasian yang berkembang sangat pesat dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi dengan sangat optimal.
Perkembangan tekhnologi di China yang sangat pesat dan cepat mendukung pemerintah China dalam hal ini melalui
China Immigration Inspection untuk melakukan tugas dalam penanganan keimigrasian dan pengendalian perbatasan di negara China. Dengan mengoperasikan lebih dari 278 pos pemeriksaan kontrol perbatasan, yang mencakup lalu lintas ke China melalui udara, air, dan darat. Para taruna berkesempatan mengunjungi Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Bandara Baiyun Guangzhou China dan Pos Lintas Batas antara China Selatan yakni kota Shenzen dengan Hongkong.

Kunjungan pertama pada tanggal 10 Oktober 2019 yaitu ke Bandara Baiyun Guangzhou. Imigrasi di Bandara Baiyun Guangzhou memanfaatkan teknologi yang canggih, dimana sudah ada teknologi yang bias meneliti keabsahan dan keaslian paspor suatu negara dan membandingkan dengan format paspor asli negara tersebut. Selain itu dalam teknologi keimigrasian Guangzhou ini terdapat kemampuan merekam data, yang difasilitasi dengan penggunaan kamera paling canggih untuk memeriksa semua paspor dari berbagai negara, mesin untuk membaca paspor bisa membaca chip agar mempermudah keaslian dokumen.
Kunjungan kedua yaitu pada tanggal 14 Oktober 2019 ke
Shenzen Bay Border Crossing Port yang berada di kota Shenzen dimana Pos Lintas Batas Ini diperuntukan untuk warga Tiongkok yang memiliki kepentingan dan keperluan di Hongkong. Dalam kunjungan kali ini taruna/i melihat perkembangan arus lintas batas antar dua negara dan juga penanganan keimigrasian yang berbeda antar 2 negara namun hanya di dalam 1 gedung yang sama. Dapat terlihat proses keimigrasian Hongkong dan China hanya sebatas jarak 200 meter.
Jam kerja Pos Lintas Batas ini dimulai pukul 6.30 pagi sampai pukul 12.00 malam dimana 70% proses perlintasan batas kedua negara sudah menggunakan
autogate, sistem ini sudah menggunakan
autogate sebanyak 62 buah dan 15 pemeriksaan secara manual. Proses pengecekan paspor di bedakan untuk orang asing dan warga negara China Sistem rekam sidik jari dan wajah berbeda dengan di Bandara. Untuk perekaman di
Bay Port ini khususnya diutamakan untuk Warga Negara Asing yang sudah memiliki
Green Card China. Untuk yang dibatasi itasnya tidak bisa melewati
autogate ini. Jadi utama nya yang dapat melewati
Bay Port ini ada tiga; warga negara China, warga Hongkong Macau, Taiwan (harus registrasi sidik jari wajah) dan orang asing yang sudah memiliki
residence permit. Selain itu di Pos Lintas Batas ini terdapat autogate khusus anak anak yang bersekolah di Hongkong namun tinggal di Shenzhen. Dalam satu hari rata rata ada sekitar 6000 anak melewati
autogate ini.