Home » Berita Poltekim » PELAKSANAAN SERTIFIKASI PEMBINA POLTEKIM
PELAKSANAAN SERTIFIKASI PEMBINA POLTEKIM
Politeknik Imigrasi (Poltekim) sebagai perguruan tinggi yang sarat dengan pembinaan kedisiplinan bagi Peserta Didik, guna menghasilkan sumber daya manusia keimigrasian yang siap pakai, maka unsur pembina merupakan salah satu unsur yang berperan penting. Pembinaan tidak hanya mencakup pengasuhan fisik, tetapi juga pengasuhan mental. Sehubungan dengan hal tersebut maka dipandang perlu dilakukan rekalibrasi  atas kemampuan dan pengetahuan kepembinaan terhadap para pembina Poltekim. Oleh karena itu Politeknik Imigrasi melakukan kerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan Latihan (LEMDIKLAT) POLRI untuk menyelenggarakan pembinaan pengetahuan terhadap para Pembina Poltekim mulai tanggal 24 s.d 28 Agustus 2020. LEMDIKLAT POLRI merupakan salah satu institusi yang telah berpengalaman dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengasuhan terhadap calon aparatur, dalam hal ini kepolisian Republik Indonesia dengan pola yang tersusun rapih dan terukur. Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Imigrasi bapak Anggiat Napitupulu menekankan bahwa setiap perkembangan harus disikapi dengan seksama, khususnya di bidang keimigrasian, baik pelayanan dan penegakan hukum keimigrasian dan untuk itu pola pengasuhan terhadap Peserta Didik Politeknik Imigrasi dioptimalkan selalu update, tidak hanya terkait fisik tetapi juga mentalitasnya. Program pengasuhan yang terencana dan terukur harus menjadi pertimbangan utama dalam menyelenggarakan program pengasuhan. Oleh karena itu pelatihan ini akan dilakukan secara berkelanjutan dan berjenjang, serta seluruh pembina yang ditugaskan pada Politeknik Imigrasi harus mengikuti program pelatihan dan tersertifikasi. Sementara itu, Kombes Pol Ratna Setiawati, S.H. mewakili instruktur menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada LEMDIKLAT POLRI untuk melakukan pelatihan kepembinaan bagi para Pembina Politeknik Imigrasi. Menjadi pembina merupakan tugas yang tidak sederhana, untuk itu pembina harus selalu happy  dengan perannya sebagai pembina sehingga dalam menjalankan pengasuhan dapat lebih optimal guna menghasilkan sumber daya manusia yang diharapkan.