Gambar 1 ; Kampus Dipati Ukur (Iwa Koesoemasoemantri) universitas Padjadjaran, Bandung
Lembayung senja di Dipati Ukur Bandung telah menorehkan pengalaman luar biasa bagi dua orang perwakilan dosen Politeknik Imigrasi bersama Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik Poltekim. Mereka baru saja menyelesaikan diskusi hangat dengan Dr. Juli Rejito, M.Kom, Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran, Bandung. Diskusi yang sangat cair, jujur dan terbuka antar praktisi akademis sungguh melebarkan cakrawala pengetahuan khususnya bagi Politeknik Imigrasi yang masih tumbuh berkembang.

Gambar 2 : Tim perwakilan Politeknik Imigrasi bersama Ka.Prodi TI Universitas Padjadjaran
Tiga hari sebelumnya, Senin, 31 Agustus 2020, Bapak Anggiat Napitupulu, Direktur Politeknik Imigrasi menyampaikan perhatiannya terhadap tantangan imigrasi di masa depan yang harus direspon cepat oleh civitas akademika Politeknik Imigrasi. Sebagai lembaga pendidikan kedinasan di bidang keimigrasian, Politeknik Imigrasi diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia imigrasi yang siap pakai dan adaptif. Oleh karena itu sesuai arahan dan petunjuk Direktur Politeknik Imigrasi, tiga orang perwakilan Polteknik Imigrasi yang terdiri dari Kasubag Administrasi Akademik Bpk. Tedy Anugraha, Ketua Prodi Manajemen Teknologi Keimigrasian, Bpk Wilonotomo dan Ketua Prodi D-III Keimigrasian Bpk Koesmoyo Ponco Aji melakukan penjajakan awal kepada Universitas Padjadjaran dan Universitas Telkom untuk mendapatkan praktik terbaik (best practice) yang dilakukan perguruan tinggi tesebut dalam menyiapkan lulusannya.
Isu kesehatan global akibat pandemi virus korona memberikan tantangan tersendiri bagi tim untuk dapat melakukan visitasi langsung ke universitas dimaksud. Dengan pendekatan ikatan alumni dari masing-masing kampus, pada akhirnya tim perwakilan Politeknik Imigrasi dapat menginjakan kaki di kampus tujuan dan bertemu dengan nara sumber yang dituju secara personal. Kamis sore, 03 September 2020, tim perwakilan Politeknik Imigrasi mendapatkan gambaran baru dalam tata kelola program studi khususnya yang terkait dalam bidang ilmu komputer langsung dari Ketua Program Studi Teknik Informatika, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bapak Dr. Juli Rejito, M.Kom. Adapun intisari diskusi hangat tersebut yaitu :
- Penerapan Tugas Akhir (TA) based on project
Merupakan suatu kebutuhan bahwa lulusan perguruan tinggi dapat langsung mengaplikasikan ilmunya di lapangan kerja. Untuk itu prodi Teknik Informatika memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk membuat proyek dalam bidang ilmu komputer dalam penyusunan tugas akhirnya. Tentu saja metode Tugas Akhir (TA) based on project ini tidak sepenuhnya berupa tugas proyek tetapi juga diimbangi dengan penjelasan tertulis (paper based) yang memenuhi kaidah karya tulis ilmiah. Hal ini ditujukan agar lulusan prodi Teknik Informatika mampu menerapkan ilmunya dalam bentuk karya nyata yang berguna dan berfungsi tanpa kehilangan kemampuan analitikal yang dituangkan dalam tulisan ilmiah.
- Pengembangan metode pembelajaran daring (online)
Gambar 3 : Dr. Juli memperkenalkan sistem pembelajaran daring di Unpad
Prodi Teknik Informatika merupakan pusat pengembangan metode pembelajaran daring (online) pada Universitas Padjadjaran. Seluruh aplikasi yang digunakan oleh civitas akademika Unpad merupakan hasil pengembangan Prodi Teknologi Informasi. Sesuai penjelasan Dr Juli, sistem daring di Unpad dibangun dengan waktu yang tidak sebentar. Proses digitalisasi dan pengembagan sistem daring dimulai secara konsisten sejak tahun 2014. Disampaikan bahwa trial and error merupakan hal yang biasa dan menjadi pelecut bagi mereka untuk mengembangkan sistem yang baik hingga saat ini. Dukungan perguruan tinggi merupakan faktor utama dan mutlak diperlukan untuk transformasi digital dalam suatu kampus, karena hal tersebut merubah pola kerja dan tradisi akademik yang sudah terlembaga bertahun-tahun lamanya. Diceritakan bahwa di awal pengembagan metode pembelajaran daring (online), pihak rektorat mengeluarkan kebijakan dukungan dana hibah pengembangan mata kuliah daring senilai 8 juta rupiah per mata kuliah dengan output kegiatan berupa video ajar dan modul perkuliahan. Dukungan kuat dan visi yang maju menjadikan Unpad siap dalam menghadapi metode perkuliahan jarak jauh seperti sekarang ini.
- Pengembangan kurikulum
Kurikulum merupakan hal yang dinamis dan harus mengikuti perkembangan zaman. Prodi Teknik Informatika sendiri telah beberapa kali melakukan penyesuaian kurikulum untuk mengantisipasi kebutuhan dunia kerja. Pengembangan kurikulum dilakukan bersama antara perguruan tinggi, ikatan alumni dan dunia usaha. Bagi program studi yang tidak memiliki ikatan khusus dengan dunia usaha tertentu maka masukan dari ikatan alumni sangat berpengaruh dalam pengembangan kurikulum karena mereka dianggap sebagai perwakilan dunia usaha. Dalam kurikulum Prodi Teknik Informatika terdapat satu kolom penilaian khusus yaitu Praktikum dengan bobot nilai 15% dari total nilai keseluruhan. Absensi tidak lagi menjadi unsur penilaian karena telah termonitor secara kesisteman. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Padjadjaran, batas minimal kehadiran mahasiswa adalah 80%, apabila kurang dari nilai tersebut maka otomatis secara kesisteman mahasiswa yang bersangkutan tidak mendapatkan nilai mata kuliah dimaksud dan dianggap gagal / tidak lulus.
Gambar 4 : Tampilan laman pembelajaran daring Unpad
- Pengelolaan dan pengembangan infrastruktur teknologi informatika
Pengelolaan infrastruktur TI di Universitas Padjadjaran dilakukan oleh Tim Mandiri yang berada di bawah naungan Prodi Teknik Informatika. Untuk menjamin kebaharuan sisten dan infrastruktur, Tim Mandiri mendapat dukungan penuh dari rektorat. Pengelolaan dan pengembangan infrastruktur TI sangat memperhatikan asas manfaat dan nilai ekonomis. Selain itu dalam pengelolaan dan pengembangan infrastruktur TI, pihak rektorat memberikan kesempatan kepada Tim Mandiri untuk membuka diri dan menggandeng pihak swasta dengan kontrak kesepakatan menguntungkan secara timbal balik. Hal inilah yang menyebabkan infrastruktur TI di Universitas Padjadjaran masuk dalam kategori unggul. Infrastruktur TI Unpad telah mampu menampung traffic data hingga 50.000 pengguna diwaktu yang bersamaan. Selain itu Tim Mandiri telah membuat aplikasi tatap muka virtual (zoom meeting) mandiri sehingga menghemat operasional civitas akdemika Unpad. Dengan kemampuan tersebut, Universitas Pertahanan telah menggandeng Unpad dalam proses penerimaan mahasiswa barunya dan dalam pengembangan infrtruktur TI di Universitas Pertahanan.
Gambar 5 : Perwakilan tim Poltekim melihat ruang server pusat Unpad kampus Dipati Ukur, Bandung
- Pemeliharaan sumber daya manusia
Rektorat memberikan kebijakan kebebasan mimbar akademis bagi Tim Mandiri untuk mengembangkan sistem TI yang bersifat off campus dengan tidak turut campur terhadap nilai pekerjaan yang dilakukan. Namun demikian, menjadi kode etik tidak tertulis bahwa sistem TI yang dikembangkan menjadi hak paten Universitas Padjadjaran dengan tetap menuliskan individu yang menciptakannya. Pihak kampus juga membuka kesempatan hibah dana sertifikasi keahlian bagi dosen yang mengajukan. Dalam hal regenerasi, dosen melakukan pemetaan dan pengkaderan kepada mahasiswa potensial untuk bergabung menjadi bagian dari civitas akademika Prodi Teknik informatika maupun bagian dari Tim Mandiri.
(Ponco/Wilo/Tedy)